Pesantren kilat adalah salah satu kegiatan yang umum diadakan di sekolah selama bulan Ramadhan. Program ini dirancang khusus untuk mengisi bulan suci dengan berbagai aktivitas menarik yang bertujuan sebagai ajang dakwah. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman agama bagi para siswa serta membantu mereka dalam menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. SMPN 167 JAKARTA juga turut mengadakan kegiatan ini.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari dan secara resmi dibuka oleh Kepala Sekolah SMPN 167 JAKARTA, Bapak Tumeri S.Pd.
Acara dimulai dengan sholat Duha berjamaah, diikuti dengan kegiatan tadarus Al-Qur’an yang dipandu oleh guru agama Islam.Setelah itu, kegiatan dilanjutkan di kelas masing-masing. Pada dua hari pertama, setiap kelas mendapatkan pembelajaran seputar ajaran Islam yang disampaikan oleh guru-guru sesuai jadwal yang telah ditentukan.Materi-materi yang disampaikan antara lain adalah Fadhilah Ramadhan, Berbakti Kepada Orang tua, Manfaat Gerakan Sholat, Pada hari pertama, dan Sejarah Nabi Muhammad, Thaharah (Bersuci) Serta Dosa-dosa Besar, pada hari Kedua.
Pada hari ketiga, tepatnya di hari Rabu, kami memasuki final dari acara Pesantren Ramadan ini. Para siswa-siswi dikumpulkan di lapangan sekolah, untuk melaksanakan kegiatan shalat dhuha bersama. Kegiatan shalat dhuha mampu membangkitkan jiwa spiritualitas keagamaan milik peserta didik.
Setelah shalat, para siswa-siswi membaca surat-surat pendek, yang dipimpin oleh Ustadz Saman. Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga hafalan surat pendek para peserta didik, atau membuat para peserta didik menjadi hafal. Maka dari itu, para peserta didik melakukannya dengan begitu khidmat dan tertib.
Setelahnya, ada penampilan-penampilan oleh para pemenang dari lomba keagamaan. Seperti Nizam dari kelas 7H, ia membaca surat-surat pendek dari juz 30. Karena ia telah memenangkan lomba MHQ sederajat. Selain Nizam, ada juga Fikri dari kelas 9D. Ia melantunkan adzan dengan begitu syahdu dan memesona. Fikri juga telah memenangkan lomba adzan sederajat. Para siswa-siswi dibuat terpesona oleh mereka. Mereka berdua menjadi inspirasi bagi para peserta didik untuk terus berprestasi.
Kemudian, ada sesi tanya jawab yang dilakukan oleh guru dan peserta didik. Para guru menanyakan pengetahuan umum mengenai Islam, kemudian para peserta didik menjawabnya. Terdapat hadiah uang tunai untuk para peserta didik yang mampu menjawab pertanyaan dengan tepat.
Sesi tanya jawab telah berakhir. Kemudian, para guru membagikan zakat fitrah untuk anak-anak yang membutuhkan. Pembagian zakat dilakukan secara adil dan tertib. Sesungguhnya, zakat fitrah memiliki banyak syafaat bagi para pemberinya; zakat fitrah mampu membersihkan jiwa, menyempurnakan puasa di bulan Ramadan, serta menjaga kepedulian dan silaturahim. Dengan zakat fitrah, kami mampu berbagi kebahagiaan antar sesama Muslim.
Kini, semua agenda di lapangan telah selesai. Para peserta didik dipersilakan untuk kembali ke kelas. Namun, mereka masih memiliki satu tugas untuk diselesaikan. Yakni, mereka harus membuat kaligrafi. Jika kaligrafi yang mereka buat itu bagus, maka nilai agama Islam mereka akan bertambah. Maka dari itu, para peserta didik membuatnya dengan begitu serius.
Demikian, acara Pesantren Ramadan yang dilaksanakan selama tiga hari telah usai. Semoga, acara ini mampu meningkatkan kepahaman peserta didik terhadap Islam, serta mampu membentuk mental spiritual para peserta didik, seperti yang diharapkan.
Penulis & Editor : Nazhwa Anindita Shabira, Assyifa Qurratu ‘Aini, Sabrina Nurhaeni (OSIS MANIKAPRABA)